BALI ● Kita bisa berbangga hati, Gubernur Wayan Koster luncurkan pemberlakuan kontribusi wisman untuk pelindungan lingkungan alam dan budaya Bali. Seperti wisman Belgia, Korea, Australia, Canada, USA, Inggris, Swiss, Swedia dan Belanda ikut sambut kebijakan Gubernur Koster dan langsungberkontribusi melalui aplikasi LoveBali.
Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi meluncurkan pemberlakuan kontribusi wisatawan mancanegara untukPerlindungan lingkungan alam dan budaya Bali melalui aplikasi 'LoveBali' pada, Jumat (Sukra Umanis, Merakih), 29 Juli 2022.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Konsul Jenderaldan Perwakilan Negara Sahabat, Kepala OJK Regional Bali, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali, Direktur Utama PT. BPD Bali, Ketua KADIN Bali, Ketua GIPI Bali, seluruh Ketua Asosiasi Pariwisata, Pimpinan Maskapai Penerbangan, hingga disaksikan oleh wisatawan dari berbagai Negara yang hadir di Peninsula, Nusa Dua, Badung.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan bahwa Pembangunan Bali diselenggarakan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menujuBALI ERA BARU, yang mengandung makna menjaga Kesucian danKeharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala menuju Kehidupan Krama.
"Serta Gumi Bali sesuai dengan PrinsipTrisakti Bung Karno, Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, yangdilaksanakan melalui Pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945, "sebut Koster.
Bali Era Baru, kata Gubernur Wayan Koster diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama alam, Manusia, dan kebudayaan Bali bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia, yang meliputi:
1) Atma Kerthi, Penyuciandan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2) Segara Kerthi, Penyucian danPemuliaan Pantai dan Laut; 3) Danu Kerthi, Penyucian danPemuliaan Sumber Air; 4) Wana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan tumbuh-tumbuhan; 5) Jana Kerthi, Penyucian dan PemuliaanManusia; dan 6) Jagat Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta.
Nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi inilah yang diterapkan secara menyeluruh dalam berbagai aspek pembangunan Bali, sebagai gerakan perubahan untuk mengkonservasi Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali.
"Gerakan ini sekaligus untuk membangunfondasi kepariwisataan Bali yang berbasis budaya, berkualitas, danbermartabat, " tegas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari FraksiPDI Perjuangan.
Ia juga menjelaskan gerakan berupa terobosan inovatif untuk menjaga ekosistem alam yang bersih dan harmonis dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu:
1) kebijakan pembatasantimbulan sampah plastik sekali pakai yang diatur dengan PeraturanGubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018; 2) menyelenggarakansistem pertanian organik yang diatur dengan Peraturan DaerahProvinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019; 3) kebijakan Bali Energi Bersihyang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun2019; 4) penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis bateraiyang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun2019; dan 5) kebijakan pelindungan danau, mata air, sungai, danlaut yang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun2020.
Dalam rangka menyelenggarakan pembangunan yang berkualitas, diperlukan Sumber Daya Manusia Bali Unggul, yang ditempuh dengan berbagai upaya, yaitu: pertama, pemenuhan pangan yang sehat dan berkualitas; kedua, pemenuhan layanan kesehatan yang berkualitas; ketiga, peningkatan akses dan kualitas pendidikan;dan keempat, menerapkan tata-titi kehidupan masyarakat Baliberdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi.
Bali juga disebutkan orang nomor satu di Pemprov Bali ini memilikikekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya yang meliput berbagai unsur berupa adat-istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal. Anugerah Hyang Pencipta berupa kekayaan iniharus dipelihara dengan sekuat-kuatnya melalui berbagai kebijakan untuk memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali agar tetap kokoh dan lestari dalam menghadapi arus deras dinamika perkembangan zaman lokal, nasional, dan global.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
"Selain membutuhkan ekosistem alam yang sehat, sumber daya manusiayang unggul, dan budaya yang indah, penyelenggaraan kepariwisataan Bali, juga memerlukan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegerasi, " ungkap Gubernur Balisekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Saat ini, Bali masih sangat tertinggal dalam pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan negara tetangga, sehingga kurang mampu bersaing. Oleh karena itu, saat ini, Saya tengah gencar membangun infrastruktur, yaitu berupa: Jalan Shortcut yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan; PelabuhanSegitiga Sanur-Denpasar, Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul –Nusa Penida; dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
"Bersamaan dengan pembangunan itu, Saya juga sedang membangunKawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung danTuryapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Kabupaten Buleleng, " jelasGubernur Bali jebolan ITB ini yang disambut apresiasi tepuk tangan seraya menyampaikan ini merupakan pembangunan sangat monumental yang akan menjadi daya tarik pariwisata baruberkelas dunia.
Bahkan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang sedang dibangun, dirancang melebihi 5 Tower terkenal di dunia, seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower.
Keseluruhan upaya pembangunan Bali khususnya yang berkaitan dengan melindungi ekosistem alam yang bersih, sumber daya manusia yang unggul, budaya yang indah, dan infrastruktur yang berkualitas, benar-benar memerlukan sumber pendanaan yangmemadai. Keterbatasan sumber pendanaan yang ada saat ini, memerlukan sumber pendanaan baru sesuai dengan potensi yang ada, melalui wisatawan mancanegara yang peduli dan mencintaiBali.
"Itulah sebabnya, Saya harus mengambil pilihan kebijakan yang paling memungkinkan, yaitu: memberlakukan kontribusi wisatawan mancanegara, yang diatur dengan Peraturan DaerahProvinsi Bali Nomor 1 Tahun 2020. Dimana kontribusi bersifatsukarela dalam bentuk barang atau dalam bentuk uang, " kata Gubernur Bali asal Desa Semburan, Buleleng ini.
Dana kontribusi yang terkumpul, lebih lanjut disebutkan Wayan Koster akan dikelola secara profesional dengan prinsipketerbukaan dan akuntabel, yang penggunaannya akan diprioritaskan untuk pelindungan lingkungan alam, budaya, dan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saingpenyelenggaraan kepariwisataan Bali guna melayani wistawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.
Sejalan dengan itu, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Masyarakat Bali, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat, saya menghimbau para wisatawan mancanegara dariberbagai negara yang sungguh-sungguh menyayangi dan mencintai Bali, berkenan mendukung kebijakan ini, dengan berkontribusi secara sukarela, berapa pun besarnya.
"Bali adalah milik kita bersama, milik masyarakat dunia, sepantasnyaterpanggil, bergotong-royong dalam suatu tanggung jawab muliauntuk bersama-sama memelihara keindahan alam dan budayaBali, serta keramah-tamahan masyarakatnya. Bagi yangmenyayangi Bali, bagi yang mencintai Bali, Saya yakin setujuuntuk berkontribusi, " tutup Gubernur Bali, Wayan Koster sembarimengucapkan terima kasih.
Dengan diluncurkannya program kontribusi wisatawan mancanegara (Wisman) untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali, para Wisman yang hadir di Peninsula, Nusa Dua, Badung dari negara Belgia, Korea, Australia, Canada, USA, Inggris, Swiss, Swedia, Belanda sangat menyambut kebijakan GubernurBali, Wayan Koster yang diwujudkannya dengan memberikankontribusi secara langsung melalui aplikasi 'LoveBali'. (Tim)